Jumat, 26 Januari 2018

CARA MEMBUAT TEMPLATE LAYOUT DI ANDROID STUDIO

Assalamualaikum Wr.Wb
kali ini Saya akan menjelaskan tentang cara membuat layout di android studio

Pertama Tama mari kita buat New Project

 lalu kalian Buat nama application name nya kemudian klik Next

 kita pilih SDK untuk versi android kalian 

 pilih Activity untuk template nya kemudian Next

Lalu kalian tulis untuk penamaan untuk activity name

 Selanjutnya ikuti codingan dibawah ini dengan teliti dan benar






Mungkin Jika Kalian Mengikuti Codingan Saya dengan benar maka akan terbentuk gambar seperti yang ada di diatas, jika ingin mengganti  gambar kalian tinggal memasukan ke Rest => drawable lalu paste disitu 

Sekian dan terimakasih dari saya 





Cara Instalasi Android Studio Di Windows 10


 Cara Instalasi Android Studio Di Windows 10

Assalamualaikum Wr.Wb kali ini saya akan menjelaskan tentang cara menginstalasi android studio di laptop Windows 10

1. Pertama – tama Pastikan Kalin Sudah Memliki Mentahan Android Studio, Lalu Klk Next 


2. Kemudian Ceklis Android SDK dan Android Virtual Device Lalu Klik Next

3. Lalu Klik I Agree

4. Lalu Jika sudah seperti ini kalian pilih Tempat Penyimpanan SDK Android Studio jika sudah klik Next


5.Lalu klik Install

6. Tunggu Hingga Selesai

7. Jika sudah Selesai klik Next

8. Jika sudah finish

9. Klik Next Saja

10. lalu pilih Standart lalu Next

11. Tunggu Saja kalu seperti ini karena sedang mendoload component


12. Jika Sudah hasil nya seperti ini


13. lalu klik yang palaing bawah , kemudian klik OK

14. Jika sudah Hasil nya seperti ini


Kamis, 18 Januari 2018

Apa itu SELECT BERTINGKAT (INNER JOIN DAN OUTER JOIN)

Assalamualaikum Wr.Wb

kali ini saya akan menjelaskan tentang apa itu SELECT BERTINGKAT (INNER JOIN DAN OUTER JOIN)


INNER JOIN

INNER JOIN adalah tipe join yang akan kita bahas pertama. Tipe join ini akan mengambil semua row dari table asal dan table tujuan dengan kondisi nilai key yang terkait saja - jika ada, dan  jika tidak maka row tersebut tidak akan muncul. 

Kalau tidak terdapat kondisi key terkait antar table, maka semua row dari kedua table dikombinasikan.

Mengapa Join Itu penting?

Join memperbolehkan kita untuk mengambil data dari beberapa tabel melalui satu query. Hanya menggunakan sebuah tabel artinya kita hanya dapat menyimpan/memperoleh data yang terbatas atau justru menyimpan/memperoleh data yang terlalu banyak sehingga tabelnya menjadi kurang baik. Join menghubungkan satu tabel dengan tabel yang lain (inilah yang dimaksud dengan relational dari istilah relational database).

Ada berapa jenis join?

Berikut ini adalah empat tipe join di SQL (bersama tiga variannya). Sebagai pelengkap dari penjelasan yang ada, kami telah menyediakan contoh kode SQL.

Inner Join
Inner join mungkin tipe join yang paling banyak dipakai. Inner joinmengembalikan baris-baris dari dua tabel atau lebih yang memenuhi syarat.

Contoh :

SELECT columns
FROM TableA
INNER JOIN TableB
ON A.columnName = B.columnName;

Left [Outer] Join
Left outer join (sering disingkat left join) akan mengembalikan seluruh baris dari tabel disebelah kiri yang dikenai kondisi ON dan hanya baris dari tabel disebelah kanan yang memenuhi kondisi join.

Contoh :

SELECT columns
FROM TableA
LEFT OUTER JOIN TableB
ON A.columnName = B.columnName

Left [Outer] Join without Intersection
Join ini merupakan variasi dari left outer join. Pada join ini kita hanya akan mengambil data dari tabel sebelah kiri yang dikenai kondisi ON yang juga memenuhi kondisi join tanpa data dari tabel sebelah kanan yang memenuhi kondisi join.

Contoh

SELECT columns
FROM TableA
LEFT OUTER JOIN TableB
ON A.columnName = B.columnName
WHERE B.columnName IS NULL

Right [Outer] Join
Right outer join (sering disingkat right join) akan mengembalikan semua baris dari tabel sebelah kanan yang dikenai kondisi ON dengan data dari tabel sebelah kiri yang memenuhi kondisi join. Teknik ini merupakan kebalikan dari left outer join.

Contoh

SELECT columns
FROM TableA
RIGHT OUTER JOIN TableB
ON A.columnName = B.columnName
Right [Outer] Join without Intersection
Teknik ini merupakan variasi dari right outer join. Pada join ini kita hanya akan mengambil data dari tabel sebelah kanan yang dikenai kondisi ON yang juga memenuhi kondisi join tanpa data dari tabel sebelah kanan yang memenuhi kondisi join.

Contoh :

SELECT columns
FROM TableA
RIGHT OUTER JOIN TableB
ON A.columnName = B.columnName
WHERE A.columnName IS NULL

Full [Outer] Join
Full outer join (sering disingkat full join) akan mengembalikan seluruh baris dari kedua tabel yang dikenai ON termasuk data-data yang bernilai NULL.

Contoh :

SELECT columns
FROM TableA
FULL JOIN TableB
ON A.columnName = B.columnName

Full [Outer] Join without Intersection
Variasi lain dari full outer join yang akan mengembalikan seluruh data dari kedua tabel yang dikenai ON tanpa data yang memiliki nilai NULL.

Contoh :

SELECT columns
FROM TableA
FULL JOIN TableB
ON A.columnName = B.columnName
WHERE A.columnName IS NULL
OR B.columnName IS NULL




Source By CODEPOLITAN

https://www.codepolitan.com/tujuh-teknik-join-di-sql-596c537f0deb3

Senin, 08 Januari 2018

Artikel Sekolah tentang Use Case diagram

Assalamualaikum Wr.Wb
Kali ini Saya akan menjelaskan sedikit tentang apa itu Use Case Diagram

Use Case Diagram adalah gambaran graphical dari beberapa atau semua actor, use case, dan interaksi diantaranya yang memperkenalkan suatu sistem. Use case diagram tidak menjelaskan secara detil tentang penggunaan use case, tetapi hanya memberi gambaran singkat hubungan antara usecase, aktor, dan sistem.Didalam use case ini akan diketahui fungsi - fungsi apa saja yang berada pada sistem yang dibuat.


  • Diagram  use case merupakan pemodelan untuk menggambarkan kelakuan (behavior) sistem yang akan dibuat.
  • Diagram use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem yang akan dibuat.
  • Diagram use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam sebuah sistem dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi tersebut. Yang ditekankan pada diagram ini adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”.
  • Sebuah use case merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor (user atau sistem lainya) dengan sistem.
  • Use case menjelaskan secara sederhana fungsi sistem dari sudut pandang user.

Berikut merupakan contoh dari Use Case Diagram

use case
Element - elemen pada Use Case Diagram
1. System
Menyatakan batasan sistem dalam relasi dengan actor-actor yang menggunakannya (di luar sistem) dan fitur-fitur yang harus disediakan (dalam sistem). Digambarkan dengan segi empat yang membatasi semua use case dalam sistem terhadap pihak mana sistem akan berinteraksi. Sistem disertai label yang menyebutkan nama dari sistem, tapi umumnya tidak digambarkan karena tidak terlalu memberi arti tambahan pada diagram.
2. Actor
Screenshot_17
Aktor adalah segala hal diluar sistem yang akan menggunakan sistem tersebut
untuk melakukan sesuatu. Bisa merupakan manusia, sistem, atau device yang memiliki peranan dalam keberhasilan operasi dari sistem. Cara mudah untuk menemukan aktor adalah dengan bertanya hal-hal berikut:  SIAPA yang akan menggunakan sistem?  APAKAH sistem tersebut akan memberikan NILAI bagi aktor?
3. Use case
Screenshot_14
Mengidentifikasi fitur kunci dari sistem. Tanpa fitur ini, sistem tidak akan memenuhi permintaan user/actor. Setiap use case mengekspresikan goal dari sistem yang harus dicapai. Diberi nama sesuai dengan goal-nya dan digambarkan dengan elips dengan nama di dalamnya. Fokus tetap pada goal bukan bagaimana mengimplementasikannya walaupun use case berimplikasi pada prosesnya nanti. Setiap use case biasanya memiliki trigger/pemicu yang menyebabkan use case memulai (misalnya,Pasien mendaftar dan membuat janji baru atau meminta untuk membatalkan atau mengubah janji yang sudah ada ).ada 2 triger pertama triger eksternal, seperti pelanggan memesan atau alarm kebakaran berbunyi, kedua triger temporal, seperti tanggal pengembalian buku terlewati di perpustakaan atau keterlambatan bayar sewa.
4. Assosiation
Screenshot_15
Mengidentifikasikan interaksi antara setiap actor tertentu dengan setiap use case tertentu. Digambarkan sebagai garis antara actor terhadap use case yang bersangkutan. Asosiasi bisa berarah (garis dengan anak panah) jika komunikasi satu arah, namun umumnya terjadi kedua arah (tanpa anak panah) karena selalu diperlukan demikian.
Dependency
Screenshot_16 
Dependensi <<include>> 
  • o Mengidentifikasi hubungan antar dua use case di mana yang satu memanggil yang lain.
  • o Jika pada beberapa use case terdapat bagian yang memiliki aktivitas yang sama maka bagian aktivitas tersebut biasanya dijadikan use case tersendiri dengan relasi dependensi setiap use case semula ke use case yang baru ini sehingga memudahkan pemeliharaan.
  •  Digambarkan dengan garis putus-putus bermata panah dengan notasi <<include>> pada garis.
  • o Arah mata panah sesuai dengan arah pemanggilan.
Dependensi <<extend>>
o Jika pemanggilan memerlukan adanya kondisi tertentu maka berlaku dependensi <<extend>>.
o Note: konsep “extend” ini berbeda dengan “extend” dalam Java!
o Digambarkan serupa dengan dependensi <<include>> kecuali arah panah berlawanan.
6. Generalization
Mendefinisikan relasi antara dua actor atau dua use case yang mana salah satunya meng-inherit dan menambahkan atau override sifat dari yang lainnya. Penggambaran menggunakan garis bermata panah kosong dari yang meng-inherit mengarah ke yang di-inherit.

Relasi Dalam Use Case

Ada beberapa relasi yang terdapat pada use case diagram: 1. Association, menghubungkan link antar element. 2. Generalization, disebut juga inheritance (pewarisan), sebuah elemen dapat  merupakan spesialisasi dari elemen lainnya. 3. Dependency, sebuah element bergantung dalam beberapa cara ke element lainnya. 4. Aggregation, bentuk assosiation  dimana sebuah elemen berisi elemen lainnya.
Sekian Dari saya Terima Kasih